Judul : Mengenal Perkalian
oleh : Teresa Djumiati Natawidjaja
TEMA : Sayang Lingkungan
Tujuan: Siswa mampu menemukan konsep perkalian.
Bentuk: Gambar anak dan alat peraga dari karton dengan beberapa kantong- kantong
Anak- anak kelas 2 B setelah pelajaran PJOK terlihat berkeringat masih bercucuran di wajah . Mereka berbaris menuju ke kelas. Setelah masuk ke kelas, serentak beberapa anak- anak berteriak “Horeeee…..” lega, senang, campur aduk dari raut wajah mereka yang masih imut- imut sambil menikmati udara dinginnya AC. Udara dinginnya menerpa sayup-sayup tubuh anak- anak itu. Mereka masih terlihat semangat untuk mengikuti pelajaran selanjutnya yaitu “Matematika” walau tenaga anak – anak sedikit terkuras , tetapi tidak membuat pupus semangat belajar mereka hari itu di jam ke 3( tiga) dan 4 ( empat) . Mengapa hal itu terjadi? Karena anak- anak tahu hari itu pada pelajaran matematika akan bermain sambil belajar mempelajari perkalian dari bahan- bahan yang sudah disiapkan mereka sehari sebelumnya. Anak- anak ada yang membawa coklat, permen,kelereng, dan kacang. Mereka duduk pada kelompok-kelompoknya. Ada kelompok Jujur, Cerdas, dan Berani. Kelompok “Jujur” ada 2(dua) kelompok masing- masing terdiri dari 4( empat) dan 3 (tiga) anak, kelompok “Cerdas” juga 2 (dua) kelompok terdiri dari 4 (empat) dan 3 (tiga) anak juga, sedangkan kelompok “Berani” sama 2 (dua) kelompok yaitu masing- masing 3 (tiga) anak. Kelompok dibagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu visual, auditori,dan kinestetik. Semua dibagi sesuai kemampuan yang dimilikinya sebagai individu ciptaan Tuhan yang unik
Hari itu Selasa,23 Januari 2024 mereka belajar matematika bagaimana cara menemukan konsep sebuah perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan cara bermain. Anak- anak antusias mengikuti pelajaran saat itu. Di kelompok “Berani” beberapa anak sudah mengeluarkan bahan- bahannya. “Aduuuh! Semangatnya mereka , hehehehe…. Masing- masing kelompok berbeda- beda bahan yang disiapkan dari rumah. Ada membawa buku gambar , kertas HVS , alat gambar spidol, crayon, pensil warna dll. Suasana aktif dan antusias di setiap kelompok- kelompoknya. Terlihat kelompok “Berani” lebih aktif dan menonjol dibanding kelompok lainnya yang tergolong lebih tenang. Berbeda memang tugas- tugas mereka saat itu disetiap kelompok, tapi disitulah mereka saling berbagi ilmu yang didapat tiap kelompok untuk dishare di kelas, agar semua anak- anak paham apa yang dipelajari kelompok- kelompok tersebut. Tujuan mereka sama yaitu menemukan konsep perkalian yang mudah dipahaminya. Perkalian adalah operasi penjumlahan yang dilakukan secara berulang. Dimana penjumlahan sudah dipelajari mereka dipelajaran sebelumnya. Oleh karena itu untuk memahami konsep perkalian, maka harus menguasai konsep penjumlahan tersebut. Lambang yang dipergunakan dalam perkalian adalah tanda silang( x)
Di kelompok “Berani” bahan- bahan sudah disediakan guru dan anak- anak. Hal itu dilakukan untuk menunjang mereka belajar dalam mendalami pengetahuan mereka tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang . Materi perkalian memang baru bagi anak- anak. Perkalian 1 sampai 10 bisa mulai diajarkan ke anak sejak duduk di kelas 2 SD (Sekolah Dasar). Menghitung perkalian ini perlu diajarkan secara bertahap. Perkalian adalah dasar pelajaran matematika yang perlu dikuasai anak sejak bangku SD. Maka anak- anak dalam memahami konsep perkalian ini diajak untuk mengingat kembali materi penjumlahannya. Materi baru ini diajarkan dalam beberapa tahap sambil bermain dengan benda- benda yang ada di sekitar. Benda- benda dapat digunakan mulai dari kelereng, kancing dll. Setiap kelompok mulai menyelesaikan tugas- tugas yang diberikan guru. Pembelajaran berlangsung hingga presentasi tiap kelompok. Masing- masing mulai presentasi apa yang dipelajari kelompoknya. Mereka saling melengkapi satu sama lain dalam satu topik perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Jadi presentasi ini merupakaan kegiatan yang bagus dilakukan guna memberi masukkan dan saling melengkapi dari aktivitas belajar di kelompoknya atau kelompok- kelompok lain. Diharapkan mereka bisa belajar dari kelompok lain untuk menemukan kemudahan dalam mempelajari perkalian tersebut. Bagi yang kurang di matematika dapat terbantu dari kelompoknya tersebut. Sikap- sikap yang diajarkan pada materi ini sesuai profil Pancasila yaitu adanya kemandirian, gotong- royong, bernalar kritis , serta kreatif dalam menyelesaikan tugas- tugas mereka. Puji Syukur proses belajar mengajar materi ini berjalan lancar hingga hasil yang dihasilkan memuaskan. Melihat kegiatan- kegiatan yang dilakukan anak- anak itu serasa terhibur hati ini yang melihatnya. Kerja sama yang erat dalam menyelesaikan tantangan disetiap tugas dalam kelompok membuat tersenyum bagi yang datang melihatnya. Bangga serta puas dengan pemandangan saat itu. Kekompokan anak- anak saling bantu dan setia kawan dalam saling menolong yang lambat atau lelet dalam matematika dapat tertolong. Hasil- hasil tiap kelompok tergolong bagus diukuran usia mereka. Mereka dapat menyelesaikan tahap demi tahap serta dapat menjelaskan serta mempresentasikan pada guru dan teman mereka apa yang dibuatnya.
Proses belajar berlangsung terus- menerus sepanjang hari. Dari proses belajar tersebut dapat membentuk pribadi dalam mengembang hati, pikiran, rasa , dan prilaku tiap- tiap anak. Semakin hari, proses belajar mereka terus berkembang. Mereka diarahkan untuk menemukan sendiri apa yang dipelajarinya guna menambah wawasannya. “ Ayo, tetap semangat anak- anakku dipelajaran berikutnya, ya!” Terima kasih peran serta orang tua yang mendukung proses pembelajaran matematika kali ini. Salam kasih untuk kalian semua di mana saja kalian berada.
Hampir sebagian besar anak beranggapan kalau matematika adalah pelajaran yang membosankan bahkan menakutkan. Padahal, jika menggunakan cara pembelajaran yang tepat maka pelajaran matematika itu akan terasa menyenangkan. Apa yang dilakukan oleh anak-anak kelas 2B kali ini sungguh seru dimana selain mereka dapat mengenal konsep perkaliaan, mereka juga dapat belajar kemandirian, gotong- royong, bernalar kritis , serta kreatif (sesuai profil pelajar Pancasila). Anak- anak juga dibagi menjadi 3 kelompok dimana mereka bisa saling berbagi ilmu yang didapat tiap kelompok untuk dishare di kelas, agar semua teman-temannya paham apa yang dipelajari dari masing-masing kelompok tersebut. Terima kasih kepada Sekolah Santo Yoseph khususnya wali kelas 2B kita, Ibu Teresa yang selalu menghadirkan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang bermanfaat dan menyenangkan bagi anak-anak kami sehingga mereka dapat mengenal konsep dasar perkalian dengan baik
Tuhan Yesus memberkati 🙂
Matematika adalah disiplin ilmu yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya konsep yang diajarkan Bu Tere membuat anak2 belajar matematika menjadi gampang dimengerti oleh anak2 2B, kita telah melihat beberapa alasan mengapa matematika sangat penting dalam kehidupan kita. Matematika tidak hanya membantu dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis, tetapi juga membantu dalam pengembangan kemampuan berhitung, keterampilan problem solving, dan pengenalan pola dan struktur. Selain itu, matematika juga memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang kehidupan, seperti teknologi, ekonomi, sains, dan desain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari kita agar kita dapat mengoptimalkan potensi diri dan sukses dalam berbagai aspek kehidupan.thank u Bu Tere yang sudah mengajar anak2 2B sehingga anak2 mengerti perkalian dengan gampang..
Metode pembelajaran matematika dalam mengenal konsep perkalian sangat efektif dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai lebih baik dan sempurna.Dengan melalui media seperti coklat,permen,kelereng anak anak sangat antusias dan semangat..Saya sangat terkesan karena anak anak diberikan kesempatan untuk berani dan bertanggung jawab untuk mempresentasikan tugas tugas yang sudah diberikan dan dikerjakan dengan melengkapi satu dg lainnya pada tiap tiap kelompok..
Terima kasih kepada guru kami tercinta Bu Teresa yang selalu menuangkan ide pembelajaran dengan sangat menarik dan tidak membosankan serta mudah dipahami oleh anak anak.
Banyak manfaat yang diambil selain proses belajar mereka terus berkembang,anak anak juga diarahkan untuk menemukan sendiri apa yang dipelajarinya guna menambah wawasan…Tetap terus semangat Bu Teresa..Terima kasih Bu Teresa.smoga Tuhan memberkati🙏🙏🙏♥️
Pada tingkat kelas 2 SD, anak-anak akan mulai mempelajari berbagai materi pembelajaran, termasuk salah satunya adalah perkalian dan pembagian. Pada materi ini, biasanya guru akan menggunakan berbagai metode kreatif dan efektif guna membantu para anak2 murid memahami konsep matematika dengan menyenangkan.
Penggunaan soal cerita perkalian ini dapat memperkuat pemahaman anak dan meningkatkan minatnya terhadap matematika😇
Banyak peserta didik yang terkadang takut akan mata pelajaran matematika, namun apabila model pembelajaran yang diberikan seperti ini pasti anak- anak sangat antusias, tertarik dan senang dengan matematika.
Model pembelajaran yang dilakukan Bu Teresa guru kelas 2 B SD Santo Yoseph ini sangat menarik.
Peserta didik diajak untuk terjun langsung mempraktikkan arti / konsep dari perkalian yang tentunya dengan model seperti ini anak tentu akan lebih mengingat- ingat apa tanya telah dipelajari karena mereka secara langsung mempraktikkan sendiri tidak seperti zaman dahulu yang mana para peserta didik hanya duduk dan mendengar penjelasan dari guru saja
Terima kasih kepada Bu Teresa yang selalu memberikan pembelajaran yang menarik untuk para peserta didiknya..
Tuhan memberkati.
Matematika itu kadang buat anak-anak pelajaran yang menakut kan, karna mereka harus menghafal , berhitung dan bnyk lagi, tapi kali ini mereka senang sekali, ketika ibu guru memberi kan pelajaran matematika dengan cara yg kreativ, anak-anak bisa bermain sambil belajar dengan cara yang luar biasa, mereka jadi lebih mengenal matematika dengan cara yang beragam, semoga ke depan nya anak-anak jadi lebih semangat lagi untuk belajar matematika nya dengan cara yang unik, kreativ, dan tidak membosankan kan.
Terimakasih..
Tuhan memberkati.