PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG MENYENANGKAN
Penulis : Sr. Luisa, SDP
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG MENYENANGKAN
Empat keterampilan dasar yang wajib dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah: menyimak, berbicara membaca, dan menulis . Keempat keterampilan ini sudah tidak asing lagi bagi seorang guru dan pendidik utamanya guru pengampu Bahasa Indonesia. Menghadapi perkembangan zaman revolusi 4.0 menjelang 5.0 guru Bahasa Indonesia dihadapkan pada realitas bahwa tidak semua siswa dapat mencapai keempat goals dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bahkan pelajara Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dan membosankan karena beberapa faktor. Faktor-faktor itu berupa faktor internal dan faktor eksternal.
Dari pengalaman dan pengamatan, penulis menemukan faktor-faktor tersebut dengan harapan faktor dari realitas tersebut menjadi jembatan agar guru menemukan solusi sehingga siswa dapat mencapai tujuan dari pembelajaran yang dijabarkan dalam rencana persiapan pembelajaran (RPP). Faktor internal siswa saat pandemi dan pascapandemi: siswa sudah menanankan dalam dirinya bahwa pelajaran Bahasa Indonesia sulit dan membosankan sehingga dalam dinamikan baik secara virtual maupun di kelas siswa siswa kurang memiliki motivasi yang tinggi dan hal ini berdampak pada latihan-latihan yang diberikan, misalnya bosan dan tidak cermat membaca soal sehingga yang latihan yang seharusnya mudah dan dapat dikerjakan menjadi sulit dan akhirnya hasilnya pun memprihatinkan. Hal lain yang menajdi pengamatan saya adalah siswa menghabiskan banyak waktu dengan gadget yang kurang melatih keterampilan menulis, apalagi menulis tegak bersambung. Menulis tegak bersambung menjadi hal sulit bagi generasi z dan alfa ini, padahal nilai-nilai kehidupan justru terkandung di dalamnya.
Faktor lain yang turut menjadi refleksi yang melengkapi pengamatan dan pengalaman mengajar saya adalah faktor eksternal yakni guru. Guru kurang mengembangkan diri dalam pembelajaran dengan metode-metode baru yang menyenangkan dan berdampak. Alasan klasik yang sering menjadi ungkapan guru Bahasa Indonsia adalah teks, namanya juga teks kemungkinan membosankan bagi anak-anak zaman sekarang yang berdaya juang rendah.
Berpedoman pada pengalaman dan pengamatan serta ungkapan spontan siswa-siswi tersebut, saya sebagai guru Bahasa Indonesia terus mencoba mengembangkan diri dalam bidang bahasa dan sastra lewat literasi jurnal, tutorial-tutorial kreatif dan aktual juga memperdalam pengetahuan-pengetahuan yang baru dalam bidang tersebut. Proses membantu siswa-siswi yang dimaksud sifatnya tidak instan. Di dalam pembejaran Bahasa Indoensia juga dikolaborasikan dengan nilai-nilai COIS yang menjadi ciri khas dan nilai tambah dari seluruh sekolah di Yayasan Penyelenggraaan Ilahi Indonesia.
Berikut saya akan berbagi pengalaman dan dinamika pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 5 SD Santo Yoseph Jakarta.
Tema : Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema : Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan
Muatan Materi :
B.Indonesia KD
3.5 : Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
4.5 Memaparkan informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif.
COIS
Cerdas :
Terbiasa berliterasi,menemukan informasi penting dalam teks dan pengamatan secara cermat,bernalar kritis dalam menerapkan kata Tanya terhadap teks dan kreatif
Otentik :
Percaya diri dalam berpendapat di depan umum dan berani menerima masukan dari guru dan teman-teman ( percaya diri, mandiri,, dan rendah hati )
Iman pada PI :
Terbiasa berdoa setiap hari sesuai situasi diri ( selalu mengucap syukur ) dan reflektif atas dinamika dan pembelajaran yang telah dilalui.
Solider :
Menghargai jasa para pahlawan dan meneruskan semangat kepahlawanan sebagai siswa di sekolah, rumah, dan di masyarakat.
Kompentensi Dasar :
3.5 :
Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
4.5
Memaparkan informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif
Materi: Teks Narasi Sejarah (enam kata Tanya/5W dan 1H), Menerapkan enam kata Tanya terhadap teks narasi sejarah yang dibaca/teks dan yang disimak/audio secara cepat dan tepat.
Tujuan Pembelajaran :
- Dengan menyimak teks “Dampak Peristiwa Sumpah Pemuda” siswa dapat menuliskan informasi teks sejarah
- Dengan menyimak audio “Dampak Peristiwa Sumpah Pemuda” siswa dapat menceritakan kembali informasi penting dari teks Sejarah yang telah dibaca .( B.Indo KD 3.5 )
- Dengan menyimak audio “Dampak Peristiwa Sumpah Pemuda” siswa dapat mengajukan pertanyaan menggunakan enam kata Tanya (5W1H) ( B.Indo KD 3.5 )
- Dengan menyimak audio “Dampak Peristiwa Sumpah Pemuda”” siswa dapat menuliskan kembali isi teks narasi sejarah dalam satu paragraf ( B.Indo KD 3.5 )
Alat dan Bahan :
Teks cerita Bupena Hal 87
Kertas origami, lem, kalender bekas, isolasi, kertas HVS
Cuplikan Video Penjajahan Portugis dan Belanda dari youtube
Sumber Belajar :
Buku Tematik 5C /Tema 7 Penerbit Erlangga Dr Irene M.J.A,Wini Kristianti,M.Si,Dhesy Adhalia,S.Si.
Buku tematik Terpadu Penerbit Erlangga karya Winni K, Fransiska, Irene
LinkYoutube : https://www.youtube.com/watch?v=zv_ts7L9qpY
Metode Pembelajaran : Discovery Based Learning (DBL), dan Metode Jigsaw
Sebelum proses pembelajaran dimulai guru mengecek kerapihan siswa dan kelas, memastikan kelengkapan alat tulis dan bahan lainnya yang dipelukan dalam pembelajaran telah disiapkan siswa. Tahap selanjutnya adalah salah satu siswa memimpin doa. Guru melakukan presensi, Guru memberikan motivasi dan energi baru kepada peserta didik dengan melakukan ice breaking bertema “Kembali ke Masa Lalu”. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa makna permainan sederhana dan dilanjutkan dengan pertanyaan apersepsi; apa kaitan sejarah masa lalu dan pembelajaran Bahasa Indonesia siswa bergantian memberikan jawaban dan guru menyimpulkan jawaban siswa dalam satu kalimat yang erat kaitannya dengan pembelajaran bahsa Indoensia hari itu. Guru memberikan pertanyaan singkat tentang materi minggu sebelumnya untuk penyegaran ingatan. Strategi pembelajaran yang dilakukan agar kegiatan belajar mengajar menyenangkan dan tidak monoton adalah guru telah menyiapkan audio/rekaman tentang “Dampak Sumpah Pemuda”
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:
- Siswa menyimak audio sambil mencatat informasi penting yang berkaitan dengan enak kata Tanya terhadap audio Sejarah.
- Guru menyetel audio dua kali agar siswa melengkapi informasi tentang sejarah dari audio.
- Siswa menerapkan enam kata Tanya dan menuliskan pada kertas origami (setiap kertas satu kata Tanya, satu pertanyaan, dan satu jawaban)
- Guru memberikan batasan waktu
- Guru mempersilakan siswa yang telah selesai unutk presentasi
- Sisa lain menanggapi presentasi tersebut
- Siswa menempelkan hasil pekerjaan pada kalender bekas yang telah ditempel guru di beberapa sisi kelas.
- Guru menyimpulkan materi secara singkat
- Guru dan siswa melakukan refleksi dan aksi nyata dengan panduan pertanyaan:
Refleksi : Siswa dipandu guru melakukan refleksi dan aksi:
- Apakah saya sudah menghargai jasa para pahlawan selama ini?
- Apakah saya sudah bersyukur dan mendoakan para pahlawan selama ini ?
- Dua sikap kepahlawanan apa yang dapat saya teladani di sekolah dan di rumah?
Aksi yang diharapkan :
- Ya, sudah menghargai jasa para pahlawan
- Saya sangat bersyukur dan saya akan melatih sikap kepahlawanan di sekolah dan di rumah.
Refleksi Guru :
- Apakah penyampaian pembelajaran hari ini menyenangkan dan dapat dipahami?
- Apakah anak-anak antusias dan terlibat aktif dalam pembelajaran?
- Apakah siswa dapat menerapkan pembelajaran hari ini dalam kehidupan sehari-hari?
Apakah yang menjadi kendala saya hari ini? Bagaimana solusinya untuk meningkatkan kinerja mengajar agar efektif dan berdampak?
- Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum dipahami untuk pembelajaran hari ini
- Siswa bersama guru membuat kesimpulan
- Siswa bersama guru berdoa penutup dipimpin oleh satu siswa.
- Guru memberi salam kepada siswa-siswi
Pada materi teks narasi sejarah ini, guru menggunakan metode discovery learning learning karena peserta didik dapat menemukan dan menuliskan serta menerapkan enam kata tanya terhadap audio tentang Sejarah, guru juga menerapkan metode kooperatif jigsaw karena peserta didik mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan aktif, begitu juga peserta lain aktif menanggapi hasil dari pekerjaan temannya. Strategi dan metode pembelajaran yang telah diaplikasikan dapat menumbuhkan respon positif terhadap peserta didik. Peserta didik dapat termotivasi untuk lebih bersemangat dalam belajar, berperan aktif, inovatif, kreatif, pembelajaran menjadi menyenangkan, dan menumbuhkan sikap kepercayaan diri kepada peserta didik dalam memberikan ide, mengungkapkan pendapat, dan melatih keterampilan berbicara di depan umum dengan baik serta makin menjadikan COIS sebagai nilai-nilai yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2 Comments
Terima kasih anak-anak hebat yang optimis berdinamika di kelas sehingga pembelajaran menyenangkan. We Proud to Michelisian, Yesss yesss Yesss
Terima kasih suster menginspirasi dan menarik pelajarannya, anak2 semangat belajaenya🙏